Sabtu, 17 Desember 2011

Sejarah Outbound

Pelatihan outbound mula-mula diciptakan oleh Dr Kurt Hahn percaya bahwa pada tahun 1941 di Inggris. Sebagai seorang pendidik, Kurt Hahn percaya bahwa pada setiap orang terdapat potensi diri yang tinggi namun banyak yang tidak menyadarinya. Jadi dalam pelatihan outbound, Kurt Hahn menyakinkan bahwa upaya penggalian potensi diri setiap pesertanya dapat dilakukan secara maksimal. Kurt Hahn bekerja sama dengan pedagang Inggris yang bernama Lawrence Holt. Keduanya membangun Pendidikan Petualangan (Adventured Based Education).
Setelah itu, seiring perjalanan waktu, outbound juga bermunculan di Negara-negara lain. Misalnya di Amerika Serikat yang outbound-nya dilakukan dengan gaya latihan militer. Jepang, mengaplikasikan metode outbound dalam bentuk permainan-permainan yang menantang dan menyenangkan, seperti olahraga rekreasi. Di Australia, outbound sendiri formulanya lebih bersifat petualangan (adventurer) yang didominasi dengan penggunaan teknik dan peralatan-peralatan mounternering. Hingga sampai di Indonesia sekitar pertengahan tahun 1990, yang dipelopori oleh sebuah organisasi bernama Outward Bound Indonesia (OBI) yang berkantor di Jakarta.
Di Indonesia sendiri, outbound sudah banyak dilakukan di kalangan eksekutif perusahaan, pejabat pemerintah, hingga anak-anak di sekolah. Sedangkan perusahaan atau event organizer yang menyediakan jasa pelatihan outbound sudah banyak berdiri di beberapa ibukota propinsi. Bagaimanapun, metode dalam outbound juga dinilai sangat efektif untuk kepentingan yang berhubungan dengan Human Resources Development (pengembangan sumber daya manusia).
Selain itu aplikasi outbound sendiri tidak hanya pada pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia perusahaan tetapi juga merambah pada dunia pendidikan. Permainan-permainan outbound dinilai mampu memberikan pendidikan yang menyenangkan bagi pesertanya. Sehingga peserta outbound akan mendapatkan nilai multifungsi ketika mengikuti pelatihan.
Sedangkan penjelasan mengenai ruang lingkup outbound adalah sebagai berikut:
a.   Meliputi berbagai bentuk aktivitas yang menyenangkan dalam    permainan-permainan di alam terbuka.
b.  Dilakukan secara individu, kelompok, maupun bersama-sama.
c.   Menggunakan berbagai bahan dan peralatan yang tujuannya untuk menciptakan simulasi atas berbagai tujuan yang ingin dicapai dalam pelatihan outbound.
d. Pelatihan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mengoptimalkan potensi diri, potensi alam lingkungan, dan potensi pendukung lainnya.
e.   Segala bentuk pelatihan yang berupaya untuk memberikan kesadaran dan pengalaman hidup pada pesertanya.
f. Segala bentuk pelatihan yang dilakukan di luar ruangan dengan tujuan utama untuk meningkatkan daya intelektual, emosional, dan spiritual pada diri pesertanya.
   Dari beberapa penjelasan tersebut di atas, maka dapat diasumsikan bahwa outbound itu merupakan suatu pelatihan yang menyenangkan dengan menggunakan alam sebagai media pembelajaran demi tercapainya tujuan peningkatan kualitas sumber daya manusia secara jasmani maupun rohani.
JAVA 11 Outbond & Tour Organizer  merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa pelatihan outbound yang didirikan dari dedikasi beberapa mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya, praktisi muda bidang pendidikan dan psikologi. Diantaranya adalah :
1. Tutur Jatmiko S.Pd  Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga dari Unesa
2. Guruh Ilyas Suryo S.Pd  Trainer Outbound dari Unesa.
3. Wawan, S.Or Trainer Outbound dari Unesa
4. Hijrin Fitroni S.Or Trainer Outbound dari Unesa
5. Fatich Masturo S.Pd, Trainer Outbound dari Unesa
Dan masih banyak lagi trainer- trainer yang berpengalaman dalam bidang outbound.

1 komentar:

  1. nice post... mungkin kita bisa banyak bertukar pikiran mengenai "outbound" dan "experiential learning"... kunjungi kami di aelijogja.wordpress.com
    Salam Kenal.....

    BalasHapus